Senin, 08 Juni 2009

Jumantik



Jumantik kepanjangan dari juru pemantau jentik, jumantik merupakan salah satu bentuk gerakan atau partisipasi aktif dari masyarakat dalam menanggulangi penyakit DBD yang sampai saat ini masih belum dapat diberantas tuntas. Di wilayah kerja Puskesmas Neglasari, kelurahan Neglasari dan kelurahan Karang Anyar merupakan daerah yang paling banyak kasus DBD nya. Pada tanggal 5 Juni 2009 diadakanlah pelatihan kembali kader jumantik di 2 kelurahan tersebut sebanyak 40 orang, diharapkan mereka nantinya dapat menggerakkan masyarakat di wilayah mereka tinggal untuk melakukan pemeriksaan jentik berkala sehingga bayi bayi nyamuk aedes agypti ini nggak sempat tumbuh dewasa dan menyebarkan wabah DBD. Selain itu dibagikan pula bubuk abathe secara cuma-cuma untuk dibagikan pada masyarakat di wilayah tersebut. Kendala di lapangan yang sering mereka temukan adalah masih ada beberapa keluarga yang merasa kurang nyaman bila rumahnya di datangi kader jumantik tersebut untuk diperiksa ada tidaknya jentik di dalam rumah mereka dan juga di lokasi komplek perumahan perumahan ketika di datangi, pemilik rumahnya sedang bekerja sehingga pembantu di rumah tidak berani mengijinkan jumantik untuk masuk ke rumah memeriksa jentik. Namun demikian masalah tersebut akhirnya dapat di atasi dengan dibuatkannya surat tugas kader jumantik dan pendekatan kepada masyarakat dengan memberi pengertian bahwa kegiatan ini adalah untuk kepentingan bersama dalam upaya menanggulangi penyakit DBD yang bisa menjangkiti keluarga mereka juga. Dari Jumantik sendiri ternyata ada juga permasalahan yang timbul ternyata kader jumantik ini banyak yang tidak memiliki senter sebagai salah satu alat untuk melihat jentik, akhirnya dengan kebesaran dan kerelaan hati mereka berkenan menyisihkan honor mereka untuk membeli senter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar